PASAMAN BARAT (Sumbar), iNews77.id – Tim monitoring Nagari Ampek Koto, melakukan pengecekan pembangunan jamban sehat yang berasal dari alokasi anggaran dana desa (DD) tahun 2024 di Pemerintah Nagari Ampek Koto, Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, Selasa 10 September 2024.
Pj Wali Nagari Ampek Koto, Asmal, dalam keterangannya mengatakan program jamban sehat yang dibangun sebanyak tiga unit tersebut diperuntukkan bagi rumah warga tidak layak huni dan untuk keluarga kurang mampu di Nagari Ampek Koto. Dan pembangunannya saat ini dalam tahap proses untuk akan segera dilakukan pengerjaannya.
“Tujuan pembangunan ini untuk mewujudkan praktek hidup sehat, melalui peningkatan kualitas sanitasi keluarga”, ujarnya.
“Ini juga upaya pemerintah nagari dalam mengurangi kemiskinan masyarakat. Jadi, selain untuk meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas sanitasi ini juga mengurangi dampak stunting”, sebutnya.
“Sasaran penerima bantuan tersebut adalah rumah yang tidak memiliki jamban bagi rumah warga yang tidak layak huni. Dan usulan tersebut datang dari pihak nagari kemudian akan dilakukan survey pengecekan lapangan”, jelas Pj wali nagari.
Ketua Bamus, Joni Karman, mengatakan bahwa rumah tak layak huni dan bantuan jamban tersebut untuk memberi kemudahan dan mendapatkan jaminan perlindungan hak masyarakat miskin atas ketersediaan rumah yang layak dan sehat, bagi masyarakat miskin dan golongan warga ekonomi rendah.
Sementara itu, bagian kesra nagari, Yosi Elpida, S.E., selaku pelaksana pengelolaan keuangan nagari, menyebutkan, sebelum program itu dimulai di nagari, telah dilakukan monitoring oleh tim survei verifikasi kelapangan.
Ia mengatakan, sumber dana kegiatan ini berasal dari alokasi sumber dana Desa (DD) tahun 2024. “kita tinggal menunggu pelaksanaan pekerjaan untuk berapa hari kedepan. Ada enam titik lokasi rumah dan pembuatan jamban yang akan dilaksanakan pekerjaannya yaitu tiga unit jamban RTLH tiga”, katanya.
“Satu unit jamban dengan pembiayaan Rp 4 juta dan untuk perbaikan rumah yang tidak layak huni sekitar Rp 10 juta untuk satu unit rumah dengan total pembiayaan keseluruhan Rp 42 juta” ujarnya. (By Roni)