TKD Pasbar 2026 Turun Drastis. Permasalahan Keuangan Sedang Mencekik?

Oplus_131072

Pasaman Barat SUMBAR iNews77.id
Transfer ke Daerah (TKD) Pasbar terus menurun setiap tahunnya, bahkan untuk tahun 2026 pengurangannya dibanding tahun 2025 mencapai 14% atau mendekati hampir Rp150.876.227.000,- sebagaimana surat Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI nomor S-62/PK/2025. Simpang Empat (27/10/2025)

Pengurangan terjadi hampir pada seluruh aspek terutama pada alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum Specific Grant (DAU SG) atau dana yang ditentukan penggunaannya, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.

TKD merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan merupakan bagian dari belanja negara yang dialokasikan dan disalurkan kepada daerah untuk dikelola oleh daerah dalam rangka mendanai penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.

Dalam kondisi keuangan yang sulit tentunya dibutuhkan pemikiran pemikiran cerdas untuk bisa bangkit dan keluar dari permasalahan pelik yang sedang mencekik Pasbar saat ini.

Kunjungan beberapa media ke kediaman salah seorang dosen STAI YAPTIP Doktor Ikhwanri belum lama ini, menanyakan pendapatnya tentang solusi yang dapat dilakukan pemda atas kondisi keuangan
Pasbar

saat ini. Doktor Ikhwanri menyampaikan perlunya upaya meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan dengan langkah-langkah yang kongkrit.Lebih lanjut dijelaskannya beberapa hal yaitu; 1) Tingkatkan Pendapatan Meningkatkan pendapatan mesti dilakukan secara serius, artinya bukan hanya melaksanakan hal-hal yang sudah biasa dilukakan selama ini tapi harus ada terobosan yang terukur serta memiliki tahapan yang jelas Ujarnya

Apa saja yang dapat dilakukan? Sebagai contoh diantaranya; a) Mengelola kebun Tanah Kas Desa milik Pemda Pasbar seluas hampir 128 hektar di Muara Kiawai. Perlu dikucurkan dana untuk replanting kebun sawit tersebut,

pengelolaan dengan baik diyakini mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah. Selain itu konon masih ada sekitar 50 hektar lagi tanah milik pemda yang belum ditanami berlokasi dekat lahan 128 hektar tersebut yang bisa dioptimalisasi. Bila lahan seluas total 178 hektar tersebut ditanami sawit dan

dirawat dengan baik diharapkan menjadi solusi yang tepat sebagai sumber pendapatan.b) Menyelesaikan pembangunan mes pemda yang masih terbengkalai di Ulak Karang Padang.
Menurut informasi, sudah pernah didanai sekitar Rp3 M lebih untuk pembelian tanah dan pembangunan mes pemda

tersebut. Namun hingga saat ini belum beroperasi. Andaikan mes ini dapat diselesaikan dan dioperasionalkan tentunya bisa menjadi sumber pendapatan pula bagi daerah.c) Menyelesaikan pembangunan mes pemda yang masih terbengkalai di Simpang Empat. Jelasnya

Bangunan mes pemda di pusat kabupaten yang saat ini difungsikan sebagai kantor Kesbangpol, bila diselesaikan dan dioperasionalkan diharapkan menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan bagi daerah.”Ulasnya

Perlu pendataan dan kajian mendalam atas kemungkinan apa-apa saja aset pemda Pasbar yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi daerah yang sedang sulit ini.

2) Lakukan penghematan anggaran.
Anggaran yang sedikit tentu harus dibelanjakan kepada hal- hal yang sangat dibutuhkan saja. Sepakati untuk mengencangkan ikat pinggang, jangan belanja yang tidak perlu. Apalagi belanja-

belanja yang manfaatnya tidak berdampak bagi kepentingan masyarakat luas harus segera dipangkas. Utamakan belanja untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan belanja untuk menunjang pendapatan daerah.

Masih menurut Doktor Ikhwanri, selain yang disebutkannya di atas, perlu juga dibangun komunikasi dengan pihak pemerintah atasan, swasta, dan perusahaan perkebunan serta perbankkan yang ada di Pasbar.

Pemda mesti banyak mengajukan proposal dengan segala kelengkapan dokumen yang dibutuhkan kepada pemerintah provinsi dan pusat sesuai dengan kewenangannya.

Selanjutnya, mengajak pihak swasta untuk ikut berinvestasi dengan memberikan kemudahan-kemudahan dan menjamin keamanan serta layanan yang baik bagi siapa saja yang turut berinvestasi.

Selain itu, mengajak pihak perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit serta perbankkan untuk ikut serta membangun Pasbar melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya, ungkap Doktor Ikhwanri mengakhiri.

Semoga Pasbar cepat bangkit dan keluar dari keadaan yang sedang tidak baik-baik saja….Aamiin.(Roni Pasbar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *