Motor Di Rampas Debt Collector: Korban Lapor Polisi.

Polda Sul-sel Geram. ! Atas Maraknya Parkir Liar Dan Aksi Premanisme Oleh Debt Collector Yang Meresahkan warga Kota Makassar Dan Sekitarnya.

 

Sul-sel iNews77.id Di tengah ramainya Stateman Kapolda sulsel di beberapa plat from media sosial dengan Caption,, “Polda Sulsel Geram Dengan Parkir Liar Dan aksi premanisme oleh debt collector yang kerap merampas paksa kendaraan di jalan tak membuat para DC menghentikan aksinya.

 

Pasalnya aksi Perampasan paksa kendaraan konsumen tersebut kembali terjadi di kota makassar di mana peristiwa perampasan tersebut di ketahui di lakukan oleh debt collector FIF Finance.

 

Aksi premanisme/perampasan paksa kendaraan debitur oleh DC FIF Finance menimpa seorang wanita warga kota makassar bernawa Irawati,,

 

Pada saat di temui awak media, Irawati menjelaskan Kronologi terjadinya penarikan paksa kendaraan miliknya yang pada saat itu kendaraan miliknya di kendarai oleh anaknya yang bernama Widi,

 

Waktu itu anakku atas nama widi yang pake itu motor pak,, “dia pake ke jalan Metro tanjung bunga untuk jalan jalan sore, pak dan pada saat anak saya sedang bersantai, tiba tiba iya di hampiri empat (4) orang tidak di kenal, yang langsung menanyakan nama anak saya,

 

Setelah menanyakan nama anak saya, anak saya kembali mempertanyakan identitas ke empat orang tersebut, maaf pak kita dari mana, tanya widi kepada orang terdebut,

 

Mereka kemudian mengatakan, “kami dari Pembiyaan FIF ini kendaraan mau kami bawa ke kantor karena menunggak angsuran keredit,, lalu debt collector tersebut merampas paksa kunci kontak dari tangan anak saya, beber korban

 

Anak saya kemudian di paksa untuk menanda tangani selembar surat pak, di ketahui surat tersebut merupakan surat tanda penyerahan kendaraan secara suka rela, tambah Irawati, sambil menunjukkan surat tersebut.

 

Ironisnya dalam surat suka rela yang di tandatangani paksa oleh anak korban,, terdapat ketidak singkrongan data, dimana nomor plat kendaraan yang tertera pada surat tersebut ber beda dengan nomor plat kendaraan miliknya,

 

Setelah kendaraan miliknya di tarik paksa di jalan metro tanjung bunga pada 07/05/2025. Seorang Debt Collector Berinisial (Fn) menghubugi korban via pesan singkat Watsaap.

 

Dalam pesan tersebut (FN) meminta korban untuk datang ke kantor FIF Finane untuk melakukan pembayaran tunggakan selama dua bulan,

 

“Kapan rencana ke kantor untuk tebus motornya, ? Tanya (FN) via pedan singkat,, lalu kemudian di jawab oleh korban bahwa iya di beri waktu sampai tanggal 25-26. Saya di kasi waktu sampai tanggal Dua puluh lima sampai tanggal dua puluh enam pak jawab korban.

 

Setelah berusaha mengumpulkna sejumlah uang untuk menebus kendaraan miliknya sesuai permintaan dari (FN) di mana dalam pesan singkat, iya meminta kepada korban untuk datang ke kantor untuk melunasi pembayaran selama 2 bulan.

 

Namun setibanya di kantor IFI Finance orban di temui seorang pria berinisial (PC) di mana pria tersebut memberika penjelasan yang ber belit belit dan tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh (FN) korban di minta untuk membayar langsung tiga bulan jika ingin kendaraan miliknya di kembalikan. Dengan alasan sistem dan prosedur,.

 

Karena merasa di rugikan, korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polrestabes makassar dengan nomor laporan. LP/B/878/V/2025/SPKT/ POLTESTABES MAKASSAR tertanggal 24/05/2025.

 

Usai melakukan pelaporan, korban kemudian mengutarakan harapannya di hadapan awak media, dimana iya berharap agar aparat kepolisian jajaran polda sul-sel dapat menegakkan keadilan terhadap masyarakat kecil yang di tindas oleh pembiayaan dengan cara kendaraan miliknya di rampas secara paksa,

 

“Mudah mudahan ini polisi segerah memproses perkara ini pak,, dan segerah menangkap para pelaku sesuai Stateman kapolda sul-se, yang akan memberantas segala aksi premanisme di makassar termasuk debt collector yang telah merampas paksa kendaraan saya. Tutup korban penuh harap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *