Pemkab Pasaman Barat Terima Piagam Apresiasi Pemanfaatan Data Hasil Pendataan Keluarga Terbaik 2024

 

JAKARTA, iNews77.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) kembali meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pemkab Pasbar menerima Piagam Apresiasi untuk kategori Pemanfaatan Data Hasil Pendataan Keluarga Terbaik Tahun 2024 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penghargaan ini diberikan dalam acara Forum Data Keluarga Nasional yang berlangsung pada Jum’at 29/11/2024 di Auditorium Kantor BKKBN, Jakarta Timur.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, dalam acara yang juga dirangkai dengan diseminasi hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2024. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, menyerahkan penghargaan ini kepada lima kabupaten/kota terbaik di Indonesia, termasuk Pasaman Barat, Madiun, Malang, Lahat, dan Lembata.

Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, sebagai pembicara utama.

Menurut Ikhwanri, penghargaan ini merupakan hasil dari inovasi Pemkab Pasbar, khususnya melalui Bappelitbangda, dalam memanfaatkan data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) yang disandingkan dengan data E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

“Terima kasih kepada Ibu Fatmawati, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, serta seluruh jajaran yang telah mengusulkan Pemkab Pasbar menerima penghargaan ini. Keberhasilan ini menjadi bukti kerja keras kami dalam memanfaatkan data untuk intervensi kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujar Ikhwanri.

Dari hasil sanding data, ditemukan bahwa dari 8.595 balita yang terdata dalam P3KE dan 5.098 balita dalam E-PPGBM, terdapat 453 balita atau sekitar 8,9% yang masuk kategori miskin sekaligus memiliki status stunting. Data ini telah dirancang secara by name by address sehingga mempermudah pemetaan dan intervensi langsung.

“Hasil ini menunjukkan bahwa tidak semua balita stunting berasal dari keluarga miskin. Oleh karena itu, intervensi perubahan perilaku perlu terus ditekankan. Pemkab Pasbar telah menginisiasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (SKPP) dengan melatih tokoh kunci melalui kerjasama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta,” tambahnya.

Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemkab Pasbar untuk terus meningkatkan pemanfaatan data dalam pembangunan keluarga dan pengentasan masalah sosial, termasuk stunting. (By Roni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *