Pemkab Kuansing Hadiri Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Kapolri oleh LAMR

PEKANBARU,inews77.id -Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Pekanbaru menjadi tempat bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menerima penghargaan adat tertinggi berupa Anugerah Ingatan Budi, Sabtu (12/07/25). Dalam seremoni yang berlangsung khidmat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi turut hadir mewakili daerah, diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kuansing.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi Kapolri dalam menjaga keamanan dan keharmonisan sosial di Tanah Melayu, khususnya di Provinsi Riau. Prosesi adat dipenuhi simbol-simbol budaya, mulai dari penyematan tanjak sebagai lambang kehormatan, selempang sebagai representasi kewibawaan, hingga keris dan kalung pingat sebagai simbol persaudaraan dan kekuatan moral.

Ritual tepuk tepung tawar menjadi bagian penutup yang sarat makna. Dalam adat Melayu, tepuk tepung tawar adalah bentuk restu dan doa untuk keselamatan serta kebijaksanaan dalam menjalankan amanah. Kehadiran jajaran Forkopimda Riau, para tokoh adat, serta pejabat tinggi dari Mabes Polri dan Polda Riau turut bergabung.

Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan bahwa penghargaan ini bukan semata penghormatan simbolik, tetapi merupakan pengakuan atas nilai-nilai moral dan etika yang telah dihidupi oleh sang penerima. Konsep “Ingatan Budi” merupakan filosofi budaya Melayu yang menekankan pentingnya kesadaran atas jasa dan kontribusi, yang melahirkan rasa hormat, empati, serta sikap saling menghargai.

Datuk Taufik juga menyoroti peran strategis Kapolri dalam penanganan berbagai persoalan nasional yang berdampak hingga ke daerah, seperti pengendalian kebakaran hutan dan pendekatan hukum yang humanis. Ia secara khusus juga menyampaikan penghargaan kepada Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, yang dinilai berhasil menerapkan kebijakan pusat secara efektif dan selaras dengan kearifan lokal.

Dalam sambutannya, Jenderal Sigit menyatakan rasa terima kasih atas penghargaan tersebut dan menyebutnya sebagai pengingat tanggung jawab moral yang besar. Ia menegaskan bahwa budaya adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.

Penghargaan ini saya terima sebagai pesan moral untuk terus mengabdi dengan berpegang pada nilai luhur dan kearifan lokal,” ungkap Kapolri dalam pidatonya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan kesadaran budaya dalam membangun masa depan Indonesia yang damai dan inklusif. Menjelang Indonesia Emas 2045, Kapolri mengajak semua pihak memperkuat nilai gotong royong dan menjaga harmoni dalam keberagaman.

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang turut menyaksikan prosesi tersebut menilai momen ini sebagai bentuk sinergi nyata antara negara dan adat. Kolaborasi ini memperkuat nilai-nilai lokal yang tak hanya dijaga oleh masyarakat adat, tapi juga diakui dan dihormati oleh institusi negara.

Dengan penganugerahan ini, adat dan negara kembali berjalan dan menegaskan bahwa kehormatan dan keamanan bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan satu tarikan napas dalam membangun peradaban yang berakar pada budi dan budaya tutupnya(Shinta).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *