Pasaman Barat Raih Predikat Universal Health Coverage, Segmen Tuah Basamo Dihentikan Tahun 2025

PASAMAN BARAT (Sumatera Barat) |  iNews77.id – Dikutip dari laman Facebook Dinas Kominfo Kabupaten Pasaman Barat pada Minggu 19/1/2025, menuliskan bahwa Kabupaten Pasaman Barat telah berhasil mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Program ini merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dirancang untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat.

Kepesertaan JKN di Pasaman Barat terbagi dalam beberapa segmen, yakni Mandiri, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Segmen PBI sendiri mencakup penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat, JKSS (dana sharing antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pasaman Barat), serta Tuah Basamo yang didanai oleh Pemerintah Daerah Pasaman Barat.

Namun, berdasarkan data terbaru, dari total penduduk Pasaman Barat yang mencapai 447.677 jiwa, sekitar 54.923 jiwa sebelumnya terdaftar dalam program Tuah Basamo. Jumlah ini mencakup 11 persen dari total populasi. Sayangnya, segmen Tuah Basamo dihentikan pada tahun 2025 karena keterbatasan anggaran, sehingga status kepesertaan BPJS dari segmen ini menjadi nonaktif.

Pemerintah Pastikan Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Imter Pedri, memastikan bahwa masyarakat tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan meskipun segmen Tuah Basamo dihentikan. “Dinas Kesehatan dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Pasaman Barat tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik tanpa kendala,” ujar Imter.

Dinas Kesehatan bersama puskesmas dan rumah sakit di daerah tersebut juga aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat yang status BPJS-nya nonaktif dapat beralih ke segmen Mandiri. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan.

“Petugas puskesmas dan kader kesehatan kami terus memberikan informasi serta arahan agar masyarakat dapat mengaktifkan kembali BPJS melalui segmen Mandiri. Kami juga berupaya maksimal mengajukan tambahan kuota dari segmen JKSS dan PBI Pusat, sehingga masyarakat yang tidak mampu tetap mendapatkan bantuan,” tambahnya.

Saat ini, segmen JKSS mencakup 54.911 jiwa, sementara PBI Pusat mencakup 135.808 jiwa. Pemerintah daerah terus mengupayakan agar masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan manfaat dari program tersebut. (By Roni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *