Agenda Pemilihan Ketua RT di Indragiri Hulu Gagal, Warga Protes dan Acara Berubah Jadi Debat Terbuka

Indragiri Hulu (Riau), iNews77.id – Agenda pemilihan Ketua RT baru yang seharusnya digelar pada 30 Juli 2025 di kediaman Bapak Sudirman (Ketua RW), justru berubah menjadi forum musyawarah dan perdebatan antarwarga. Acara yang dihadiri oleh Lurah Suyono, SE, Kepala Lingkungan (Kaling) Sairi, Babinsa Sarwoidi, dan Bhabinkamtibmas Yudi Harianto tersebut berujung tanpa hasil.

Kegiatan tersebut menuai kritik karena hanya dihadiri kurang dari 30 persen warga. Menurut pengakuan Pak Sudirman selaku RW, ketidakhadiran mayoritas warga disebabkan karena undangan memang hanya diberikan kepada perwakilan saja.

“Cukup perwakilan saja,” ujar Pak Sudirman ketika dikonfirmasi.

Namun, sejumlah warga menilai langkah tersebut tidak demokratis. Mereka menuding adanya indikasi upaya dari pihak RW, Lurah, dan sejumlah pihak lain untuk mempertahankan Ketua RT yang lama hingga masa jabatannya selesai. Terlebih lagi, warga mengklaim bahwa lebih dari 70 persen warga telah menyetujui diadakannya pemilihan ulang, dibuktikan dengan pengumpulan tanda tangan dukungan.

“Bagaimana mau pemilihan, kalau yang diundang hanya orang-orang dekat dan teman Ketua RT yang mau diganti?” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kekecewaan semakin memuncak karena dalam musyawarah tersebut muncul sejumlah argumen yang cenderung membela Ketua RT lama. Padahal, menurut warga, jabatan Ketua RT seharusnya diemban oleh sosok yang mampu menjadi teladan, bukan justru berlaku arogan.

“Seseorang yang menjabat sebagai Ketua RT seharusnya lebih baik dari warga biasa, bukan justru melakukan kekerasan fisik dan menyerang warga saat sedang makan malam bersama keluarga,” ujar seorang warga.

Sebelumnya, Lurah Suyono, SE, menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang langsung untuk memberhentikan Ketua RT, namun tetap membuka ruang partisipasi warga.

“Saya tidak berhak memberhentikan Ketua RT, walaupun dia pembantu saya. Tapi begini saja, kumpulkan tanda tangan warga, RW, dan Kaling. Nanti kita adakan pemilihan, dan Ketua RT yang bermasalah akan saya panggil,” ujar Lurah saat pertemuan sebelumnya.

Sayangnya, saat pelaksanaan acara, justru terlihat adanya upaya mempertahankan Ketua RT yang bersangkutan. Alhasil, agenda pemilihan gagal digelar dan menuai kekecewaan banyak pihak.

(Nur Ikhwan – iNews77)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *