Pasaman Barat.(SUMBAR),iNews77.id
minyak nilam dari Pasbar dinyatakan sebagai salah satu yang berkualitas terbaik di dunia.Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Masyarakat Peduli Nilam Pasaman Barat (Maspeni), Indones Rajo Mangkuto. Ia mengatakan
Selama ini aktif mendorong pengembangan komoditas unggulan. Menurutnya, hasil laboratorium membuktikan bahwa minyak nilam Pasbar memiliki kadar dan kualitas yang sangat tinggi. Ujar Indone Rajo Mangkuto
Kepada media iNews77.id Rabu/23 /4/ 2025) di Simpang Ampek.
“Minyak nilam dari Pasbar punya rendemen rata-rata sebesar 1,5 persen, angka yang sangat bagus dalam industri minyak atsiri. Ini bukti bahwa jika prosesnya tepat, hasilnya juga akan maksimal,” ujarnya
Ia menjelaskan bahwa menanam nilam sebenarnya tidaklah terlalu sulit, asalkan petani benar-benar mengikuti prosedur budidaya yang telah disarankan. Mulai dari proses pembibitan hingga panen harus dilakukan sesuai standar agar menghasilkan minyak yang berkualitas.
Salah satu hal penting dalam budidaya nilam, lanjutnya, adalah pemilihan bibit. Bibit terbaik adalah yang berasal dari tanaman nilam berusia minimal 14 bulan. “Bibit dari tanaman yang cukup umur akan lebih kuat dan menghasilkan daun dengan kandungan minyak yang tinggi,” jelasnya.
Waktu pengambilan bibit pun tidak bisa sembarangan. Disarankan dilakukan pada pagi hari hingga pukul 10.00 WIB, dan sore hari mulai pukul 16.00 WIB hingga malam. Hal ini karena antara pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, daun nilam sedang dalam proses produksi minyak, sehingga tidak boleh diganggu.
“Kalau pengambilan bibit dilakukan pada waktu yang tidak tepat, kandungan minyak dalam daun akan terganggu dan menurun. Daun nilam harus mendapat cahaya matahari penuh agar proses produksinya optimal,” terangnya lagi.
Begitu pula dengan waktu panen yang sangat menentukan kualitas minyak. Panen ideal dilakukan sebelum pukul 10.00 WIB. Banyak petani yang mengeluhkan hasil panen mereka tidak maksimal, padahal itu disebabkan ketidaktahuan atau kelalaian dalam mengikuti tata cara panen.dan
“Seringkali, petani mengabaikan waktu panen yang tepat. Padahal itu sangat berpengaruh terhadap kualitas minyak yang dihasilkan. Kalau kita mau hasil bagus, maka ilmunya juga harus diikuti,” tambah Ketua Maspeni.
Nilam, katanya, adalah komoditas yang sangat potensial untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Pasbar. Dengan harga minyak nilam yang saat ini mencapai Rp1.520.000 per kilogram, peluang keuntungan sangat terbuka lebar.jelasnya
Ia berharap pemerintah daerah dan pihak terkait lebih aktif lagi dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani nilam, agar potensi besar ini tidak sia-sia. Edukasi mengenai budidaya, pemanenan, hingga proses penyulingan harus terus ditingkatkan.
Dengan pengelolaan yang baik dan konsisten, tidak menutup kemungkinan Pasaman Barat akan menjadi sentra penghasil minyak nilam unggulan, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga
unia.kata Ketua Maspeni pun mengajak generasi muda untuk tidak malu bertani nilam karena potensi keuntungannya sangat besar. “Nilam bukan hanya warisan alam, tapi masa depan ekonomi Pasbar,” pungkasnya.(By Roni Kaperwil iNews77.id Sumbar)